(11)
Merawat tubuh dan merawat hidup itu berbeda. Merawat hidup membuat hati tenang dan damai. Hati tenang dan damai itu seperti hidup tanpa persaingan ketat dan tidak peduli lagi “untung” dan “rugi”. Hidup cukup hemat dan sederhana.
(12)
Bila ingin membicarakan waktu, tidak ada yang bisa dikatakan mana yang “permulaan” dan mana yang “akhir”. Jika ingin bicara yang sebenarnya, di dunia ini tidak ada yang tidak mengalami perubahan. Oleh sebab itu, yang dikatakan “awal” dan “akhir” yang relatif itu, tidak ada batasnya yang pasti.
(13)
Bila sudah tahu semua yang ada di dunia ini selalu berubah. Datangnya “dapat” dan “hilang” tidak ada kepastian waktu. Manusia yang sadar itu, kalau “dapat” tidak merasa senang sekali dan kalau “hilang” tidak merasa sedih sekali.
(14)
Perhatikanlah ajaran yang benar dari langit.
(15)
Sebelum diciptakan, manusia awalnya tidak berwujud. Setelah meninggal, roh manusia meninggalkan tubuh juga tanpa wujud. Jadi, pada awalnya tanpa wujud dan pada akhirnya juga tanpa wujud. Manusia hanya diberikan daging, darah, hati dan akal untuk membimbing roh di dunia.
(16)
Banyak orang mengira bahwa berpikir “bijaksana” adalah memberikan saran, padahal dia sendiri gagal member saran kepada dirinya sendiri.
(17)
Seseorang menduga dia melihat hantu kemudian dia tidak makan dan jatuh sakit. Sebenarnya hantu jahat tidak bisa melukai dan mencelakai. Ini hanya penyakit hasil ciptaan diri sendiri. Ini adalah diri sendiri yang melukai diri sendiri.
(18)
Mereka yang datang kusambut, mereka yang pergi kuantar pergi.
Mereka yang datang tidak kularang, mereka yang pergi tidak ku tahan.
Sepanjang hari aku hidup menghemat energy.
Orang yang berlalu lalang itu sungguh tidak tahu bahwa aku sedang berhemat energi.
(19)
Semua makhluk hidup di alam raya ini merupakan kehidupan yang paling besar. Bila sudah tahu pentingnya hidup yang maha besar ini, apalah artinya hidup diri sendiri yang kecil ini ?
(20)
Sebenarnya kebenaran yang hakiki sudah terang benderang. Kita hanya perlu menekuni dan memahami kebenaran itu.